Ketahui Kritikan Orang Lain

Sebenarnya apa itu pendapat dan kritikan orang lain?
Apa yang harus kita laukan terhadap orang yang mengkritik diri kita ntah itu dari sikap atau hal lain dari diri kita.

Sebelumnya, saya teringat perkataan presiden pertama Indonesia tentang “jasmerah”. Jasmerah ialah singkatan dari jangan sekali-kali melupakan sejarah. Dan, saya sebenarnya setuju akan hal itu, karna dengan sejarah kita dapat belajar kesalahan dari masa lalu. Tapi, pertanyaan saya ialah, apakah masa lalu yang kita alami itu termasuk sejarah? Mungkin iya, itu ialah sejarah hidup kita. Dan tidak mungin kita melupakan itu.

Nah, orang lain pun yang kenal kita setidaknya akan menjadi saksi sejarah hidup kita. Tapi kadang ada kesalahan dalam menanggapi sebuah sejarah hidup seseorang. Saya akan membuat suatu cerita sebagai contoh.

Suatu hari, ada seorang pemuda. Pemuda ini memiliki banyak teman, dia juga sebenarnya pintar, dia memiliki semangat tinggi, banyak orang yang bangga kepadanya. Tapi, memang kehidupan ini seperti roda yang berputar. Suatu ketika, si pemuda ini diberi cobaan yang sangat besar. Sayangnya, dia tidak mampu melalui ujian itu dengan baik, akhirnya dia frustasi. Sejak saat itu dia berubah. Hampir segala aspek dalam dirinya berubah. Dulu dia pemalu, kini menjadi tak tau malu, dulu ia mudah memahami pelajaran kini dia malas, dulu dia sangat sopan kini dia menyebalkan. Banyak hal berubah dalam dirinya. Semua orangpun kecewa terhadapnya, bahkan setelah lama teman sekitarnya menjadikan perubahan si pemuda ini hal yang biasa dan memang sudah merasa bahwa sika psi pemuda ini memang begitu.
Tapi, suatu ketika pemuda ini mengenang masa lalunya yang cemerlang dan penuh kebaikan. Si pemuda pun berusaha merubah dirinya supaya lebih baik lagi. Dalam perjalanannya menuju kebaikan banyak sekali yang mencemoohnya. Dia tak pantang menyerah. Sampai akhirnya dia berhasil menjadi seperti dulu lagi. Tapi, apa kalian tau? Semua temannya hanya mengenang masa buruknya ia, seakan-akan mereka melupakan bahwa si pemuda ini awal dan akhirnya itu baik.

Memang sepertinya sudah menjadi suatu kewajaran ketika seseorang membicarakan orang lain itu membicarakan kejelekannya. Karna memang itu yang menjadi hal yang sangat menarik. Mungkin itulah kenapa agama islam melarang ghibah, ghibah ialah perilaku membicarakan orang lain, terutama keburukannya. Kita bisa liat di banyak media, terutama acara TV yang menyiarkan acara tentang gossip dan sebagainya. Apa itu termasuk ghibah?  

Saya sarankan mulai dari sekarang kepada semua pembaca, hentikanlah membicarakan orang lain dan berfikiran negative kepada orang lain. Karena setiap orang itu memiliki masa depan, mereka memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Tetaplah untuk positive thinking menghadapi orang lain, cermat-cermatlah dalam berinteraksi dengan orang lain. Buatlah teman kita meresa nyaman dengan kita.


Semangat dalam berteman, karena dengan menjalin silaturrahmi kita bisa mendapat banyak rezeki.

0 komentar:

Posting Komentar