Belajar Dari 'Kuli Proyek'

semua pekerjaan yang ada di dunia ini sangat berarti, dengan catatan pekerjaan itu baik untuk dirinya dan baik untuk orang lain. mencari rezeki dengan cara yang halal, dan tidak merugikan orang lain.
ada saja orang yang enggan mencari rezeki dengan cara yang halal. mencari cara tercepat untuk menjadi kaya dengan cara-cara yang tidak di bolehkan baik oleh negara ataupun agama. ini sungguh perilaku yang tidak baik.
ilustrasi

beberapa hari yang lalu, saya ingin membuat meja untuk hunian saya. dan, karna saya masih mahasiswa yang jelas kekurangan dana untuk membeli bahan untuk membuat meja akhirnya sata meminta berangkal-berangkal sisa pembangunan rumah sebelah hunian saya.
saya berusaha sendiri membuat meja tersebut, ketika sudah selesai, karna saya tidak terampil dalam hal pertukangan kayu alhasil meja tersebut tidak kuat dan mudah roboh.

saat saya membuat meja tersebut, ada 2 orang kuli proyek yang sedang membereskan rumah mewah sebelah hunian saya tersebut. mereka melihat saya yang kesusahan dan akhirnya datang mendekati seraya menanyakan apa yang hendak saya ingin buat. saya bercerita seadanya. tanpa basa-basi kuli proyek itu membantu saya membuat meja yang saya inginkan. bahkan tidak hanya membantu, mereka berdua membuatkan meja yang jauh lebih kokoh dari yang saya buat tadi.

selama pembuatan saya sempat ngobrol-ngobrol dengan mereka.
ternyata mereka bukan dari daerah tempat mereka kerja sekarang, mereka juga sama seperti saya merantau. hanya mereka merantau untuk bekerja sedangkan saya untuk belajar.
ilustrasi (1)
saat ngobrol, salah satu kuli proyek itu sedikit bercerita kepada saya tentang masa sekolahnya dulu. betapa hebatnya, ternyata saat dia duduk di bangku sekolah, dia ialah siswa yang berprestasi. tapi, kenapa dia bisa berakhir menjadi kuli proyek yang notabene pekerja kasar yang sebagian orang memandang sebelah mata pekerjaan ini. yap, dia tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikannya pada masa ia menjadi siswa. dan dia bercerita lagi, kalau bangunan yang berdiri kokoh tepat depan mata saya ini di bangun tanpa bantuan seorang arsitek. bangunan ini dirancang oleh tangan-tangan para pekerja proyek ini. betapa menakjubkannya, bangunan mewah yang megah nan indah ini dibuat oleh orang-orang yang kurang pendidikannya. tapi dia berkata bahwa, para pekerja yang bekerja membuat bangunan ini ialah orang-orang berprestasi, orang-orang pintar saat masa mereka menempuh jenjang pendidikan. mereka belajar cara menghitung, memperkirakan yang benar. mungkin saya bisa kira ini hampir bisa menandingin hasil kerja arsitek. bedanya hanya arsitek memiliki pengetahuan formal dari apa yang mereka pelajari selama kuliah, tapi para kuli ini mempelajari dari apa yang mereka lihat dan mereka kerjakan.

memang perbedaan sangat kecl, persamaan yang jelas di sini ialah mereka sama-sama belajar soal bangunan. hanya predikat sajalah yang membedakan mereka.
saya merenungi soal ini. betapa hebatnya para kuli proyek ini, hanya saja mereka kurag beruntung untuk menempuh pendidikan yang lebih lanjut.
saya bersyukur bisa hidup di jaman ini dan bisa merasakan nikmatnya belajar sampai ke perguruan tinggi. tidak semua orang bisa seperti saya ini.
pesan saya pada kalian ialah, cobalah syukuri apa yang kalian dapat. syukuri pekerjaan kalian, asalkan itu halal dan membawa rizki meskipun sedikit, yakinilah, itu baik buat kita. karna, ketika kita bersyukur atas rezeki yang kita dapat, maka sang Pemberi Rizki akan memberikan lebih banyak lagi rezeki kepada kita.

semoga kita dapat terus intropeksi diri dan banyak bersyukur dari apa yang kita pelajari dan kita terim. aamiinn ..

0 komentar:

Posting Komentar